
SINKRONUS atau ASINKRONUS
Pembelajaran secara daring dapat dilakukan secara sinkro maupun asinkron.
1. Daring sinkronus. Interaksi pembelajaran dilakukan pada waktu yang bersamaan. Pembelajar dapat berkomunikasi secara langsung. Komunikasi secara langsung ini dapat meminimalisir perbedaan tentang topik pembahasan. Daring sinkronus, membutuhkan jaringan internet yang stabil.
Daring sinkronus misalnya :
- Text chat : informasi dan bahan ajar dilakukan melalui berbagai aplikasi chatting seperti whatsapp, facebook, istagram, telegram dan sejenisnya.
- Video call : video calling memungkinkan kedua pihak akan bertatap muka secara langsung. Berbagai aplikasi yang sering digunakan untuk video call adalah Whatsapp, zoom, dan google meet.
- Sinkron call : komunikasi yang dilakukan secara langsung menggunakan telepon
- Web seminar : suatu seminar, pembelajaran, tatap muka secara daring yang dapat dihadiri oleh banyak peserta. Melalui webinar dapat berinteraksi secar langsung melalui gambar (video) ataupun text (chatt)
2. Daring asinkronus. Interaksi pembelajaran memanfaatkan internet dan perangkat lainnya, dilakukan dengan cara “tunda”. Waktu yang lebih fleksibel, membuat pembelajar dapat berpikir lebih mendalam sebelum berdiskusi. Daring asinkronus memungkinkan terjadi perbedaan pemahaman karena interaksi tidak secara langsung.
Daring asinkroonus misalnya :
- E-mail atau surel : Surel merupakan salah satu media daring yang dapat diguankan untuk berkomunikasi. Media ini dapat mengirim data-data seperti dokumen, foto dan format dokumen lainnya.
- Blog atau Weblog : digunakan sebagai media belajar dan berbagai informasi yang dapat diakses melalui internet. Blog memiliki kolom komentar dimana reader dapat menanggapi isi dari blog tersebut.
- Forum : tempat berkumpulnya peserta belajar yang memiliki tujuan dan minat yang sama untuk melakukan diskusi secara virtual yang diakses menggunakan jaringan internet
- Rekaman visual : Merupakan salah satu media pembelajaran yang berfungsi untuk memudahkan penyampaian ide, gagasan, dan produk menjadi lebih nyata.Doc. Rita Hastuti